Menganalis Kepahlawanan Muhammad Toha dalam peristwa Bandung Lautan Api

     muhammad toha  

sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Muhammad_Toha

     Bandung, padat penduduknya ramai kendaraannya dan potensi ekonomi yang sangat besar. Jalanan macet dan tempat liburan warga ibukota dan bisnis yang terus berputar dari pagi hingga malam hari tapi penduduknya tidak akan lupa bagaimana keadaan Bandung setelah terjadinya proklamasi kemerdekaan kota ini hancur lebur menjadi abu.

     Tahun 1942, Perang Dunia II terjadi. Jepang dengan mudah menduduki Hindia-Belanda, Bandung menjadi kota pertahanan Belanda terakhir, sebelum akhirnya menyerah tanpa syarat di Kalijati tanggal 9 Maret 1942. Gubernur Belanda pada saat itu memberikan kekuasaannya kepada pihak Jepang. Dalam waktu singkat, penjajah Indonesia beralih dari tangan Belanda ke tangan Jepang.

     Jepang tidak lama bertahan di Indonesia, Agustus 1945 mereka menyerah kepada sekutu. Berita itupun diketahui oleh para pemuda dan pejuang Indonesia maka Proklamasi Kemerdekaan pun dikumandangkan pada tanggal 17 Agustus 1945. Namun pihak sekutu datang ke Indonesia dengan tujuan untuk melucuti senjata terhadap pihak Jepang. Inggris dan pemerintah sipil Hindia Belanda datang secara bersamaan. Inggris datang ke Indonesia bertujuan untuk melucuti persenjataan Jepang dan memulangkan tentara-tentara Jepang ke daerah asalnya, dan Inggris juga meminta agar pihak pemerintah Belanda bersama Indonesia dapat mengurus Indonesia. Namun karena pemuda Indonesia sudah mengetahui bahwa Belanda datang lagi ke Indonesia untuk berusaha menguasai wilayah Indonesia, maka dengan itu para pemuda Indonesia banyak membentuk laskar-laskar perjuangan untuk mempertahankan kemerdekaan. Di Bandung sendiri banyak berdiri badan-badan perjuangan yang bergabung menjadi Majelis Persatuan Perjuangan Priangan (MPPP/MP3).

     Pada tanggal 26 November 1945 Inggris mengultimatum warga Bandung, untuk mengosongkan wilayah Bandung utara. Alasannya, agar tidak ada warga sipil yang menjadi korban dalam proses pelucutan senjata terhadap pihak Jepang. Pihak Belanda memberi masukan kepada pihak Inggris agar membagi Bandung menjadi dua, dan usulan ini bertujuan untuk menguasai kembali Indonesia. Ultimatum ini menimbulkan adanya perlawanan-perlawanan bersenjata hampir di seluruh kota Bandung. Para laskar pejuang memperoleh senjata dari tentara Jepang yang mereka lucuti.

     Pada bulan Maret 1946 sekutu kembali mengeluarkan ultimatun yang kedua yang isinya bahwa militer Indonesia diperintahkan untuk mudur sedangkan rakyat dan pemerintah sipil tidak perlu mundur. Karena pemerintah Indonesia tidak menginginkan hal yang terjadi di Surabaya pada bulan November terulang kembali di Bandung.

     Pada saat itu komandan divisi III TKR karena sudah diganti namanya menjadi TRI yaitu Kolonel Abdul Haris Nasution berfikir hanya ada satu jalan agar Belandaa tidak dapat menguasai Bandung lagi, yaitu dengan cara membakar kota Bandung. Karena menurut beliau dengan dibakarnya kota Bandung maka yang akan diterima oleh pihak Belanda hanya berupa puing-puing bangunan yang hangus dan mau tidak mau Belanda harus kembali membangun dari nol kota Bandung.

     Pada tanggal 24 Maret 1946 sebanyak 200.000 orang meninggalkan kota Bandung secara bersamaan menurut mereka lebih penting mempertahankan kemerdekaannya dari pada mempertahankan harta benda mereka. Maka peristiwa tersebut disebut dengan Peristiwa Bandung Lautan Api. Istilah ini berasal dari tulisan seorang wartawan Soeara Merdeka edisi Tasikmalaya yaitu Atje Bastaman.

     Dan dengan adanya peristiwa Bandung Lautan Api nama Muhammad Toha atau Mohammad Toha muncul dan dikenal sebagai tokoh pahlawan dalam peristiwa Bandung Lautan Api ini. Ia dan temannya yang bernama Mohammad Ramdan dengan gagah berani mengorbankan diri mereka sendiri untuk menghancurkan gudang amunisi milik tentara sekutu dengan cara meledakkan gudang tersebut bersama dirinya sendiri dan pada saat itu usia Muhammad Toha masih 19 tahun.

bla

sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Monumen_Bandung_Lautan_Api

     Dengan munculnya nama Muhammad Toha ini pemerintah Jawa Barat khususnya Bandung mengusulkan kepada Badan Pembina Pahlawan Pusat (BPPP) untuk menjadikan Muhammad Toha menjadi seorang pahlawan nasional, karena mereka mengira bahwa apa yang mendasari dijadikannya Muhammad Toha sebagai pahlawan nasional? Menurut BPPP Muhammad Toha tidak dapat diangkat sebagai pahlawan nasional karena perjuangannya bersifat sumir dan data perjuangannya kurang jelas.

     Dan memang menjadi kontroversi mengenai kebenaran Moh. Toha sebagai pelaku peledakan bubuk mesiu di gudang mesiu milik sekutu. Ada yang mengatakan bahwa waktu itu Moh. Toha sudah tertembak dan memutuskan untuk berjibaku, ada juga yang mengatakan bahwa peledakan memang sudah direncanakan. Dikatakan ada tapi tidak ada bukti, dikatakan tidak ada tetapi banyak saksi yang menyatakan bahwa pelaku peledakan memang Muhammad Toha.

     Untuk warga kota Bandung, Muhammad Toha merupakan seorang sosok pahlawan, dan untuk menghargai dan selalu menghormati beliau pemerintah Bandung memberi nama sebuah jalan yang diberi nama jalan Muhammad Toha dan sebuah monumen Saat ini monumen yang digunakan untuk memperingati jasa Mohammad Toha dapat ditemui di daerah Dayeuhkolot, kota Bandung tepat di depan kolam yang merupakan bekas terjadinya ledakan.

DSC_0070_kecil

sumber: http://mcatursaifudin.blogspot.com/

     Menurut saya sendiri selaku warga Jawa Barat Muhammad Toha merupakan sosok yang sangat cinta pada negara dan wilayahnya yaitu Bandung terlihat dari cara pengorbanan dirinya. Dan jasanya bisa kita lebih hargai lagi. Menurut saya beliau merupakan sosok yang patut dicontoh dan wajib diberikan gelar PAHLAWAN NASIONAL. Walaupun ia belum diangkat sebagai salah satu pahlawan nasional namun untuk warga Jawa Barat khusunya warga kota Bandung yang mengetahui Sejarah wilayahnya khusunya Sejarah tentang Peristiwa Bandung Lautan Api pasti menganggap Muhammad toha sebagai sosok pahlawan. Sekian

3 respons untuk ‘Menganalis Kepahlawanan Muhammad Toha dalam peristwa Bandung Lautan Api

  1. Dulu Tugu Pahlawan Mohammad Toha ramai dikunjungi.
    Setelah dirubah. hanya tinggal setumpukan karya seni
    Yang tidak bermakna dan tdk ada yg peduli.
    Disitulah bedanya antara nilai sejarah dan seni.
    Sebetulnya siapa yg lebih tdk menghagai sejarah?

    Disukai oleh 1 orang

Tinggalkan komentar